Cara Berdagang Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan pedagang yang handal. Visi beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu: “Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi, namun justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yg tinggi. Adapun hasil yang didapat harus didistribusikan ke sebanyak mungkin umat.” Prinsip yang beliau pegang cukup 3 hal saja, yaitu:
Referensi:
Cara Berkomunikasi Rasulullah SAW
Berkomunikasi adalah hal yang penting dalam hubungan antara manusia, bahkan di masa kini, komunikasi sangat menentukan sukses tidaknya seseorang dalam segala sisi kehidupan. Rasulullah SAW adalah seorang komunikator yang handal. Seorang teladan luar biasa yang sepantasnya kita tiru. Berikut ini adalah beberapa tips yang diangkat dari teladan beliau dalam berkomunikasi:
Referensi:
Cara Bicara Rasulullah SAW Seiring dengan sifat dan sikap beliau yang agung, tutur kata Rasulullah SAW pun sangat mengagumkan. Berikut adalah beberapa hal tentang tutur kata beliau berdasarkan keterangan para sahabatnya:
Cara Hidup Sehat Rasulullah SAW Banyak riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW hanya pernah 2 kali sakit sepanjang 63 tahun hidupnya. Padahal saat itu, kondisi alam jazirah Arab sangat keras, ditambah lagi dengan aktivitas dakwah beliau yang sangat tinggi, dan banyaknya peperangan fisik yang dijalani. Daya tahan fisik dan mental beliau luar biasa. Ingin tahu apa tips beliau agar tetap sehat dan bugar. Berikut adalah tips dan hikmah penjelasannya:
Ingatlah selalu bahwa mencegah sakit selalu lebih baik daripada mengobati penyakit, dan menjaga diri tetap sehat lebih baik dari sekedar mencegah sakit Referensi:
Cara Makan Rasulullah SAW Makan adalah aktivitas yang pasti dilakukan setiap manusia. Cara dan pola makan sangat berpengaruh pada kesehatan jasmani, bahkan rohani kita. Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan cara dan pola makan ideal yang membuatnya hanya pernah 3x sakit selama hidupnya. Prinsip yang selalu dipegang Rasulullah Muhammad terkait dengan makanan adalah:
Doa sebelum makan yang berbunyi: “Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar”, yang artinya: “segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kami dan menunjuki kami”, serta doa setelah makan yang berbunyi: “Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana fa arwana wa kullul ihsan ataana”, yang artinya: “segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kami dan menunjuki kami. Dan segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami sampai kami puas dan segala kebaikan yang telah datang kepada kami”, disebut oleh Imam Bukhori dan Imam Abu Hatim sebagai: ”Mungkarul hadits jiddan (hadits yang sangat munkar).” Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di Mizan-nya (3/548-549) dan Al Hafizh Ibnu Hajar dikitabnya Lasaanul Mizan (5/165-166) dan Imam Al’Uqailiy di kitabnya Adh Dhu’afaa’ (4/67-68). Wallahu’alam bishawab Referensi:
Cara Minum Rasulullah SAW Sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan cara makan, beliau juga memberikan teladan tentang cara minum. Cara Rasulullah SAW minum adalah sebagai berikut:
Cara Rasulullah SAW Bertetangga Banyak diantara kita yang mungkin meremehkan adab bertetangga. Kita tidak menyadari bahwa Islam sangat memperhatikan masalah tersebut. Berikut ada cara-cara yang diajarkan Rasulullah SAW dalam bersikap kepada tetangga:
Referensi:
Cara Tidur Rasulullah SAW Tidur adalah salah satu kebutuhan terpenting bagi tubuh dan jiwa kita, sekaligus merupakan nikmat dari Allah SWT yang tidak ternilai. Sayangnya tidak semua orang mengerti bagaimana cara tidur yang berkualitas tinggi seperti halnya Rasulullah Muhammad SAW. Berikut ini adalah tips singkat mengenai bagaimana cara beliau ketika akan tidur dan ketika bangun tidur, semoga bisa kita ikuti Ketika akan tidur:
Referensi:
|
Cara Berjalan Rasulullah SAW
Berjalan adalah hal yang paling mudah dilakukan jika kita termasuk manusia yang beruntung mendapatkan sepasang kaki yang normal dari Allah SWT. Sayangnya, tidak banyak diantara kita yang tahu bagaimana cara berjalan yang baik. Ingin tahu bagaimana cara Rasulullah SAW tercinta berjalan. Simaklah hal-hal berikut ini:
Referensi:
Sahabat Anas Radhiallahuanhu, menceritakan : “Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam orangnya berpostur sedang, tidak tinggi ataupun pendek, fisiknya bagus. Warna kulitnya kecoklatan. Rambutnya tidak keriting, juga tidak lurus. Apabila berjalan, beliau berjalan dengan tegak (Hadist Shahih asy-syamail no 2) Shabat Ali bin Abi Thalib Radhiallahuanhu, juga memberikan gambaran tidak berbeda: “Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam orangya tidak tinggi juga tidak pendek (sekali..) Jika melangkah, beliau berjalan dengan tegak layaknya orang yang sedang menapaki jalan menurun. Aku belum pernah melihat orang seperti beliau sebelum atau setelahnya. (Hadist shahih, Mukhtashar asy-Syamail no 4) Maknanya beliau mengangkat ke dua kakinya dari permukaan tanah dengan tarikan kuat, namun tetap santun tidak menunjukkan kesombongan. Cara berjalan seperti itu merupakan gaya langkah orang-orang yang memiliki tekad tinggi, berita-cita luhur lagi gagah berani. Selain itu, ia merupakan cara berjalan yang baik dan memberikan perasaan paling nyaman bagi anggota tubuh. Sebaliknya, gaya berjalan sangat lamban hingga gerakannya bak batang pohon yang dipikul saking beratnya, kurang semangat dalam bergerak bak orang mati, cara demikian ini tercela. Begitu pula dengan cara berjalan terlalu cepat, tak beraturan tanpa perhitungan juga merupakan cara berjalan yang buruk, menunjukkan orang tersebut kurang akalnya. Apalagi bila sembari dengan sering menengok ke kanan atau ke kiri. (lihat Ibnul Qayyim dalam Zadul ma’ad 1/167) cara berjalan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam ini semestina menjadi panutan kita. Akan tetapi ironisnya, ada sejumlah orang yang disebut ahli ibadah, ia memiliki cara berjalan kontradiktif dengan ketegapan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam. Ahli ibadah ini mempertomtonkan gerak yang lemah lunglai, lesu tanpa tenaga menampakkan rasa malas-malasan dalam berjalan maupub berbicara. Supaya orang lain menilainya sebagai orang yang suka beribadah pada malam hari, sering berpuasa pada siang harinya dan ahli wara’. Imam as-SuyuthiRadhiallahu anhu mengomentari cara berjalan”ahli ibadah” yang sperti itu. Katanya :’Perlu diketahui, tuntutan agama tidaklah seperti it. yang tepat ialah tata cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dan para sahabat, dilanjutkan oleh generasi Slafus Shalih. Sungguh, penghulu generasi terdahulu dan generasi belakangan (Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam) jika berjalan, mereka berjalan dengan tegap seolah-olah berjalan dari arah ketinggian” (Al amru bi lit-Tiba’a hlm 193). Ada sebuah kisah menarik, adalah asy-Syifa’ binti Abdillah pernah menyaksikan sejumlah pemuda yang berjalan lambat, maka ia pun melontarkan: “Siapakah mereka itu?” Orang-orang menjawab :”Mereka adalah ahli ibadah,” maka beliau menimpali:”Dulu, demi Allah, jika Umar berbicara suaranya terdengar. Jika berjalan, ia cepat. Dan jika memukul, membuat orang kesakitan. Dan beliau itulah contoh ahli ibadah sebenarnya”. Ternyata gaya berjalan pun talah dicontohkan Rasulullah Shallalhu alaihi Wasallam secara sempurna. Yang mungkin sebagian orang menganggapnya perkara ringan dan sepele. Wallahu a’lam Cara Berpakaian Rasulullah SAW Pakaian adalah kebutuhan hidup sekaligus cermin perilaku kita. Pakaian yang baik adalah pakaian yang diridhoi oleh Allah SWT. Berikut adalah pesan Rasulullah SAW dalam memilih pakaian yang baik:
ummatku. (H.R.Abu Daud) Cara Bertamu Rasulullah SAW Saling berkunjung dan bertamu adalah hal yang biasa terjadi. Bertamu bisa dilakukan kepada siapa saja, baik kepada sanak famili, tetangga, rekan kerja, teman sebaya bahkan kepada orang yang belum kita kenal. Namun, banyak di antara kita yang melupakan atau belum mengetahui adab-adab dalam bertamu, dimana syari’at Islam yang lengkap telah memiliki tuntunan tersendiri dalam hal ini. Alangkah baiknya jika kita mencontoh Rasulullah SAW, sebagaimana teladannya dalam bertamu sebagai berikut:
Referensi:
Cara Duduk Rasulullah SAW Duduk terlihat sebagai masalah sepele, namun tidak bagi orang yang benar2 ingin mencontoh Rasulullah SAW dalam segala aktivitasnya Berikut ini adalah beberapa cara duduk yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW:
Duduk Tawarruk. Duduk ini sama dengan duduk ketika tahiyatul akhir dalam sholat.
Cara Mandi Sunnah Rasulullah SAW Tentang tata cara mandi wajib atau mandi besar yang pernah diajarkan Rasulullah SAW. Kali ini mari kita simak mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW diantaranya adalah:
Referensi:
Cara Mandi Wajib Rasulullah SAW Mandi adalah aktivitas yang selalu dibutuhkan oleh manusia. Mandi memberikan perasaan bersih dan percaya diri. Dalam tuntunan Rasulullah SAW, ada 2 jenis mandi, yaitu mandi yang diwajibkan dan mandi yang disunnahkan. Dalam posting ini akan dijelaskan mengenai mandi yang diwajibkan. Mandi wajib dilakukan jika terjadi hal-hal di bawah ini:
Referensi:
Shaum Sunnah Rasulullah SAW Shaum atau dikenal dengan puasa, adalah salah satu ibadah utama yang sering dicontohkan Rasulullah SAW. Berdasarkan hukumnya, shaum sendiri terbagi kedalam 4 golongan, yaitu shaum wajib, shaum sunnah, shaum, makruh, dan shaum haram. Dalam artikel kali ini, akan diuraikan secara singkat mengenai shaum sunnah. Pada prinsipnya, shaum dapat dilakukan pada hari apa saja, selain 2 hari raya dan 3 hari tasyrik, asalkan tidak dikhususkan pada satu hari tertentu. Namun, ada beberapa shaum sunnah yang lazim dikenal dan tercantum dalam hadits-hadits Rasulullah SAW. Shaum-shaum tersebut adalah sebagai berikut:
Referensi:
|
|